Kehamilan adalah
pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan.Kehamilan matur berlangsung ± 40 minggu dan
tidak boleh lebih dari 42 minggu (Wiknjosastro, 1996).
Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi
Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana
trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu
ke-1 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga 40)
Kehamilan trimester pertama adalah usia kehamilan
dari minngu pertama sampai minggu ke 12, yang ditandai oleh beberapa hal
seperti, mual muntah yang terjadi karena perubahan dalam tubuh yang terjadi
selama hamil, nyeri pada payudara biasanya disebabkan oleh membesarnya payudara
ibu karena berkembangnya kelenjar susu dn pasokan darah meningkat, flek yang
terlihat seperti menstruasi karena darah yang dilepas saat telur dibuahi melekatkan
diri ke dinding rah
A. Tanda
Gejala Kehamilan
untuk memastikan kehamilan ditetapkan dengan
melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala hamil, antara lain :
1. Kemungkinan
Tanda-tanda yang memungkinkan seseorang hamil adalah
:
a. Rahim membesar : sesuai dengan
tuanya kehamilan
b. Pada pemeriksaan dijumpai :
1) Tanda Hegar
Konsistensi rahim yang menjadi
lunak, terutama daerah isthmus uteri sedemikian lunaknya, sehingga jika kita
letakkan 2 jari dalam forniks posterior dan tangan satunya pada dinding perut
atas symphyse, maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama
sekali terpisah dari cerviks
2) Tanda Piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga
menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut.
3) Tanda Chadwicks
Warna selaput lendir vulva
dan vagina menjadi ungu atau merah muda
4) Kontraksi Braxton hicks
Pada saat palpasi atau waktu toucher
rahim yang lunak tiba-tiba menjadi keras karena berkontraksi.
1) Teraba Ballottement
Mendekati pertengahan kehamilan, Volume janin masih
kecil dibandingkan dengan volume cairan amnionnya.Akibatnya, tekanan mendadak
yang dikenakan pada uterus dapat menyebabkan janinnya tenggelam dalam cairan
amnion dan kemudian kembali keposisi semula.
a. Pemeriksaan tes biologis
kehamilan positif.
Sebagian kemungkinan positif palsu.
1. Tidak Pasti
a. Amenore (tidak adanya
menstruasi)
Amenorea ini disebabkan karena konsepsi dan nidasi,
yang menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraff dan ovulasi. Oleh
karena itu sangat penting juga untuk mengetahui tanggal hari pertama haid
terakhir, agar kita dapat menentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan
diperkirakan akan terjadi (Wiknjosastro, 2008)
b. Mual (Nause) dan Muntah (Emesis)
Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena
pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang
berlebihan, sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang sering
disebut juga “morning sickness”.Umumya terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan.Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik.Bila
terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut
“hiperemesis gravidarum” (Wiknjosastro, 2008).
c. Mengidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering
terjadi pada bulan- bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya
kehamilan (Wiknjosastro, 2008).
d. Sering BAK
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga
panggul.Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke
ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing (Wiknjosastro, 2008).
e. Pingsan
Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala
(sentral) yang menyebabkan iskemia susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope
atau pingsan.Sinkope atau pingsan sering terjadi pada awal kehamilan dan sering
dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Biasanya akan hilang setelah
kehamilan 16 minggu (Wiknjosastro, 2008).
f. Mammae menjadi tegang dan
membesar
Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini
disebabkan pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktli dan
alveoli di mamae. Glandula montgomeri tampak lebih jelas ( Wiknjosastro, 2008
).
g. Anoreksia (tidak nafsu makan)
Pada bulan- bulan pertama, kadang terjadi
anoreksia.Tetapi setelah itu nafsu makan timbul kembali. Hendaknya dijaga
jangan sampai salah pengertian makan untuk dua orang, sehingga kenaikan tidak
sesuai dengan usia kehamilan (Wiknjosastro, 2008 ).
h. Konstipasi dan Obstipasi
Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat
menghambat pengaruh peristaltik usus yang menyebabkan kesulitan buang air besar
(Wiknjosastro, 2008).
i. Pigmentasi
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu
keatas.Pada pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang
berlebihan, yang dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mamae juga menjadi
lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher
menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba di garis tengah abdomen menjadi
lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone
kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit (Wiknjosastro, 2008
).
j. Epulis
Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering
terjadi pada trimester satu (Wiknjosastro, 2008
k. Varises
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron
mengakibatkan terjadinya penampakan pembuluh darah vena.Varises sering terjadi
pada trimester terakhir dan kadang-kadang merupakan gejala pertama kehamilan
muda, pada multigravida di dapat pada daerah genitalia eksterna Fossa poplitea,
kaki dan betis. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah
persalinan (Wiknjosastro, 2008 ).
2. Pasti
a. Terlihatnya embrio atau kantung
kehamilan melalui USG pada 4-6 minggu sesudah pembuahan
b. Denyut jantung janin ketika usia
kehamilan 10-20 minggu. Didengar dengan stetoskop leanec, alat kardiotokografi,
alat dopler, atau dilihat dengan USG
c. Terasa gerak janin dalam rahim.
pada primigravida bisa dirasakan ketika kehamilan berusia 18 minggu, sedangkan
pada multigravida di usia 16 minggu. Terlihat atau teraba gerakan janin dan
bagian-bagian janin.
d. Pada pemeriksaan rontgen terlihat
adanya rangka janin
v Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
pada Trimester Pertama
Awal kehamilan anda ditandai berdasarkan menstruasi
terakhir anda. Banyak perubahan fisik yang akan anda alami selama trimester
pertama (3 bulan pertama kehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh
kembang yang cepat bagi bayi anda.
2.2.1. Konsepsi
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek
penting terpenuhi, yaitu ovum, sperma, konsepsi dan nidasi.
1. Fertilisasi
Peristiwa bertemunya sperma dan
ovum umumnya terjadi di ampula tuba (tuba falopii).Pada hari 11-14 dalam siklus
menstruasi, perempuan mengalami ovulasi, yaitu peristiwa matangnya sel telur
sehingga siap dibuahi.Pada saat fertilisasi terjadi, spermatozoa dapat
melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus.Ovum, yang tidak memiliki kekuatan
daya penggerak, digerakkan oleh silia dan peristatik kontraksi otot tuba.Pada
saat ini serviks, dipengaruhi oleh estrogen mensekresi aliran mukus asam yang
menarik spermatozoa.Saat berhubungan, sekitar 300 juta sperma tersimpan pada
forniks vagina.sperma mencapai mukus serviks akan bertahan hidup lalu mendorong
diri sendiri maju ke tuba uterin, sementara sisanya dihancurkan oleh media asam
vagina. lebih banyak yang mati dalam perjalanan di sepanjang uterus dan hanya
seribu yang mampu mencapai tuba dan bertemu dengan ovum.
2. Implantasi
Setelah pertemuan kedua inti ovum dan
spermatozoa, terbentuk zigot yang dalam beberapa jam telah mampu membelah
dirinya menjadi dua dan seterusnya.
2.2.1. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio
1. Minggu ke – 1
Pertumbuhan dan perkembangan janin pada minggu I,
dimulai oleh adanya konsepsi atau fertilisasi.Perkembangan selanjutnya, zigot
atau hasil konsepsi mengalami pembelahan dan akhirnya bernidasi di endometrium
yang telah disiapkan.
2. Minggu ke – 2
Setelah implantasi, terjadi perubahan pada bintik
benih yang merupakan bagian blastokist, terlihat adanya ruangan amnion dan yolk
sac. Ruangan ini kelak menjadi besar dan meliputi seluruh embrio, di dalam
ruangan inilah embrio akan tumbuh. Sel-sel yang membatasi ruangan ini dinamakan
ectoderm. Pada waktu yang sama, timbul sebuah rongga lain dibawah ruangan
amnion, yaitu ruangan kuning telur. Sel-sel disekitar kuning telur dinamakan
endoderm.selanjutnya timbul lapisan lain diantara ectoderm dan endoderm yaitu
mesoderm. Endoderm menjadi lebih tebal membentuk procordal plate.
3. Minggu ke – 3
Selama minggu ketiga, hasil konsepsi tumbuh pesat
yaitu berlangsung mulai hari ke 15 sampai dengan 21. Pada masa ini terjadi
diferensiasi sel-sel menjadi organ-organ tubuh sederhana, yaitu :
a. Ektoderm
Ektoderm membentuk jaringan tubuh paling luar
seperti rambut, kuku, kulit dan sistem saraf seperti otak, sumsum tulang
belakang dan saraf motorik.Sel-sel saraf pada saat lahir berjumlah kurang lebih
100 juta.Selama kehamilan manusia, sel-sel baru tidak bertambah tetapi membesar
sesuai pertumbuhan tubuh.
b. Mesoderm
Sel-sel mesoderm akan membentuk otot, tulang,
jaringan ikat, otot jantung, pembuluh darah dan corpus, limpa ginjal dan
genetalia.
c. Endoderm
Endoderm membentuk organ-organ tubuh bagian dalam
seperti intertinum, paratiroid, tiroid, timus, liver, pankreas, traktus
respiratorius, saluran paringotimpani dan telinga tengah, kandung kencing,
uretra, genetalia laki-laki dan perempuan, kelenjar prostat, kelenjar
vestibulum dan garis uterus. pembentukan genetalia dan sistem urinarius dimulai
dari penonjolan dan penebalan mesoderm yang disebut urogenital ridge,
dilanjutkan dengan migrasi sel-sel germinativum promodial dari dinding yolk
sac, dekat ventrikulum allantois.
4. Minggu ke – 4
Selama empat minggu, embrio tumbuh dan bertambah
panjang 3,5 cm dan berat kira-kira 5 mg. Perpanjangan embrio kearah atas
menjadi kepala, ke arah bawah menjadi ekor dan ke arah samping menjadi tubula.
Penutupan saluran pernapasan mulai terjadi di daerah atas bawah oksiput.Pericardial
jantung membesar karena mengangkatnya kepala, pertumbuhan laringotracheal dan
paru-paru menjadi sistem pernapasan.Mandibula dan maxilla menjadi rahang yang
terpisah, rudimeter mata, telinga dan hidung menjadi terpisah.Sistem peredaran
darah sederahana mulai ternbentuk dan jantung mulai berdetak, lambung, liver
dan pankreas, tiroid dan kelenjar timus mulai berkembang, plasenta tumbuh
sempurna.
5. Minggu ke – 5
Pada pertengahan kehamilan, janin diukur dengan
ukuran kepala bokong (CRL).Sebelum pertengahan kehamilan janin diukur dengan
ukuran bokong tumit (CHL). Panjang CRL dari 4 mm menjadi 8 mm dan beratnya dari
5 mg menjadi 50 mg. Pertumbuhan kepala lebih cepat dari pertumbuhan badan,
sehingga embrio melengkung dan membentuk huruf C. Permulaan bentuk kaki dan
tangan berupa benjolan.
6. Minggu ke – 6
Kepala terlihatlebih besar dari
leher dan melengkung melampaui jantung.
Posisi mata, hidung dan mulut jelas.Kaki atas dan bawah mulai dapat
diidentifikasi dan telapak tangan berkembang menjadi jari-jari.Pertumbuhan
berupa alat kelamin testis mulai terjadi, sedangkang ovarium terjadi lebih
lambat dibanding testis.Hemisfer serebral terlihat lebih cepat membesar seperti
kepala. Posisi mata pindah, dari lateral ke arah frontal sesuai dengan
perpanjangan muka. Tonjolan berupa jantung dan liver ke arah dinding ventral
lebih dahulu, karena memiliki fungsi vital bagi embrio, tali pusat
mengecil.Bentuk lengan atas dan bawah, tungkai atas dan bawah menjadi
jelas.Jari-jari terus berkembang pada hari ke 40-50.
1. Minggu ke – 7
Jantung sudah terbentuk lengkap.Saraf dan otot
bekerja bersamaan untuk pertama kalinya.Bayi mempunyai refleks dan bergerak
spontan.Bayi mulai menendang dan berenang di dalam rahim, walau ibu belum mampu
merasakannya. Pada akhir minggu ini, otak akan terbentuk lengkap. Dalam minggu
ketujuh, rangka mulai tersebar keseluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai
bentuk yang kita kenal.Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan,
otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang.
2. Minggu ke – 8
Selama akhir periode ini embrio telah menunjukkan
bentuk dan ciri-ciri manusia, hemisfer serebral tumbuh pesat, dimana besarnya
mencapai 50% dari massa embrio. Letak wajah setengah bagian bawah dari kepala
dan mata terus berpindah ke arah frontal.Alis mata mulai berkembang. jari-jari
memanjang dan dapat dibedakan pada akhir minggu kedelapan. Perbedaan jenis
kelamin bagian luar bisa dilihat oleh mata yang sudah terlatih, mulai
pemeriksaan anatomic dan histology kelenjar kelamin, namun masih
membingungkan.Pertumbuhan alat kelamin dipengaruhi oleh hormon-hormon yang
dikeluarkan oelh kelenjar kelamin, obat-oabatan, radiasi dan gizi ibu
hamil.Alat kelamin perempuan dibentuk dari duktus Mulleri, sedangkan alat
kelamin laki-laki dibentuk dari sistem duktus Wolfii.
3. Minggu ke 9 – 12
Pada usia 9 minggu, kepala terlihat
lebih besar, wajah tampak secara garis besar, perbandingan ukuran tungkai atas
sudah mencapai proporsi normal. Tungkai bawah berkembang labih panjang.
Genetalia eksterna perempuan dan laki-laki terlihat sama pada minggu ke-9,
tetapi mencapai maturitas, sempurna dan dapat dibedakan pada minggu ke-12.
Sel-sel darah merah mulai diproduksi oleh liver selama minggu awal dan
fungsinya diambil alih oleh splenn selama minggu ke-12.Panjang janin sekitar
7-9 cm.
Ø Ketidaknyamanan
pada Kehamilan Trimester I dan Adaptasi Psikososial
1. Morning Sickness, mual dan
muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya
mual dimulai sejak awal kehamilan.Mual muntah diusia muda disebut morning
sickness tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual
ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat
berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.
2. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
3. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal
kehamilan, karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi
otot sehingga usus bekerja kurang efisien.Adapun keuntungan dari keadaan ini
adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
4. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada
ibu hamil pada awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh
sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain
(berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit
kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh
faktor fisik maupun emosional.Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan
depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.
5. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti
kram saat menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang
timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal.Hal ini sering terjadi
karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan
pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
6. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang
terus menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sicknes
Ø Perubahan
Psikologis selama Trimester Pertama Kehamilan
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ibu akan
mengalami perubahan psikologis dan pada saat ini pula wanita akan mencoba untuk
beradaptasi terhadap peran barunya melalui tahapan sebagai berikut :
1. Tahap
Antisipasi
Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi
perannya dengan merubah peran sosialnya melalui latihan formal (misalnya
kelas-kelas khusus kehamilan) dan informal melalui model peran (role model).
Meningkatnya frekuensi interaksi dengan wanita hamil dan ibu muda lainnya akan
mempercepat proses adaptasi untuk mencapai penerimaan peran barunya sebagai
seorang ibu.
2. Tahap
Honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan diri)
Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara mencoba menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan mengubah posisinya sebagai penerima kasih sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih sayang terhadap bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, wanita akan menuntut dari pasangannya. Ia akan mencoba menggambarkan figur ibunya dimasa kecilnya dan membuat suatu daftar hal-hal yang positif dari ibunya untuk kemudian ia daptasi dan terapkan kepada bayinya nanti. Aspek lain yang berpengaruh dalam tahap ini adalah seiring dengan sudah mapannya beberapa persiapan yang berhubungan dengan kelahiran bayi, termasuk dukungan semangat dari orang-orang terdekatnya.
Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara mencoba menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan mengubah posisinya sebagai penerima kasih sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih sayang terhadap bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, wanita akan menuntut dari pasangannya. Ia akan mencoba menggambarkan figur ibunya dimasa kecilnya dan membuat suatu daftar hal-hal yang positif dari ibunya untuk kemudian ia daptasi dan terapkan kepada bayinya nanti. Aspek lain yang berpengaruh dalam tahap ini adalah seiring dengan sudah mapannya beberapa persiapan yang berhubungan dengan kelahiran bayi, termasuk dukungan semangat dari orang-orang terdekatnya.
3. Tahap
Stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)
Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia
mengalami suatu titik stabil dalam penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan
aktivitas-aktivitas yang bersifat positif dan berfokus untuk kehamilannya,
seperti mencari tahu tentang informasi seputar persiapan kelahiran, cara
mendidik dan merawat anak, serta hal yang berguna untuk menjaga kondisi
kesehatan keluarga.
4. Tahap
Akhir (perjanjian)
Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima
perannya, namun ia tetap mengadakan “perjanjian” dengan dirinya sendiri untuk
sedapat mungkin “menepati janji” mengenai kesepakatan-kesepakatan internal yang
telah ia buat berkaitan dengan apa yang akan ia perankan sejak saat ini sampai
bayinya lahir kelak.
Ø Gambaran
Kondisi Psikologi Selama Kehamilan
Selama kehamilan banyak wanita yang mengalami
perasaan – perasaan : marah, tertekan, bersalah, bingung, was – was, kesal,
pilu dan khawatir. Hal ini biasanya ditandai dengan gejala – gejala :
1.
Kehabisan tenaga atau kebanyakan gerak.
2. Tidak
bisa tidur walaupun mempunyai kesempatan.
3.
Menangis tidak tertahan dan mata terasa berlinang.
4.
Menyadari bahwa perasaan amat cepat berubah.
5. Sangat
judes atau peka terhadap bunyi dan sentuhan.
6.
Senantiasa berfikiran negatif.
7. Tanpa
berwujud merasa tidak mampu.
8.
Tiba-tiba takut atau gugup.
9. Tidak
bisa memusatkan perhatian.
10. Lebih sering lupa.
11. Rasa bingung dan bersalah.
12. Makan amat sedikit atau amat
banyak.
13. Asik dengan fikiran yang
menghantui dan mengerikan.
14. Kehilangan kepercayaan dan
harga diri.
ASUHAN
KEPERAWATAN
A.
PENGKAJIAN
1. Riwayat
Obstetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan
sebelumnya agar perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-sekarang.
Riwayat Obstetri meliputi hal-hal di bawali ini :
a. Gravida, para-abortus, dan anak
hidup (GPAH).
b. Berat badan bayi waktu lahir
dan usia gestasi.
c. Pengalaman persalinan, jenis
persalinan, tempat persalinan, dan penolong persalinan.
d. Jenis anestesi dan kesulitan
persalinan.
e. Komplikasi maternal seperti
diabetes, hiperlensi, infeksi, dan perdarahan.
f. Komplikasi pada bayi.
g. Rencana menyusui bayi.
2. Riwayat
Kontrasepsi
Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau keduanya.Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada saat kunjungan pertama.Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut.
Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau keduanya.Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada saat kunjungan pertama.Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut.
3. Riwayat
Penyakit dan Operasi
Kondisi kronis (menahun/terus menerus) seperti DM, hipertensi, dan penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan.Oleh karena itu adanya penyakit infeksi, prosedur infeksi dan trauma pada persalinan sebelumnya harus didokumentasikan.
Kondisi kronis (menahun/terus menerus) seperti DM, hipertensi, dan penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan.Oleh karena itu adanya penyakit infeksi, prosedur infeksi dan trauma pada persalinan sebelumnya harus didokumentasikan.
4. Riwayat
Kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut :
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Usia, ras, dan latar belakang
etnik (berhubungan dengan kelompok risiko tinggi untuk masalah genelis seperti
anemia sickle sel, talasemia).
b. Penyakit pada niasa kanak-kanak dan imunisasi.
c. Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.
d. Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan pinggang).
e. Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan tuberkulosis.
f. Riwayat dan perawalan anemia.
g. Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
b. Penyakit pada niasa kanak-kanak dan imunisasi.
c. Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.
d. Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan pinggang).
e. Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan tuberkulosis.
f. Riwayat dan perawalan anemia.
g. Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
h. Jumlah konsumsi kafein tiap
hari seperti kopi, teh, coklat, dan minuman ringan.
i. Merokok (Jumlah batang per hari).
j. Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan risiko terinfeksi toxoplasma.
k. Alergi dan sensitif dengan obat.
l. Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.
i. Merokok (Jumlah batang per hari).
j. Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan risiko terinfeksi toxoplasma.
k. Alergi dan sensitif dengan obat.
l. Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.
5. Riwayat
keluarga
Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga,
termasuk penyakit kronis (menahun/terus--menerus) seperti diabetes melilus dan
jantung, infeksi seperti tuberkulosis dan hepatitis, serta riwayat kongenital
yang perlu dikumpulkan.
6. Riwayat
kesehatan pasangan
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan dengan masalah genetik, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan seperti kokain dan alkohol akan berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk menghadapi kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan oleh ayah akan berpengaruh pada ibu dan janin, terulama risiko mengalami komplikasi. Pernapasan akibat sebagai perokok pasif.Golongan darah dan tipe Rhesus ayah penting jika ibu dengan Rh negatif dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat terjadi.
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan dengan masalah genetik, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan seperti kokain dan alkohol akan berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk menghadapi kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan oleh ayah akan berpengaruh pada ibu dan janin, terulama risiko mengalami komplikasi. Pernapasan akibat sebagai perokok pasif.Golongan darah dan tipe Rhesus ayah penting jika ibu dengan Rh negatif dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat terjadi.
Pemeriksaan
Fisik
1. Tanda-tanda Vital
a.
Tekanan darah
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan memengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur pada posisi duduk dengan lengan sejajar posisi jantung.Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan darah yang didapatkan.
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan memengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur pada posisi duduk dengan lengan sejajar posisi jantung.Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan darah yang didapatkan.
b. Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi.Nadi diperiksa selama satu menit penuh untuk dapat menentukan keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi.Nadi diperiksa selama satu menit penuh untuk dapat menentukan keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.
c.
Pernapasan
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per menit. Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung. Suara napas hams sama bilateral, ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per menit. Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung. Suara napas hams sama bilateral, ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
d. Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6°C. Peningkatan suhu menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6°C. Peningkatan suhu menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
B. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1.
Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan
kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktifitas
2. Resiko
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu makan,
mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal peningkatan
metabolik/nutrisi.
3. Resiko
kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah secara berlebihan
4. Resiko
ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal, yang
ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan perubahan tonus otot.
5. Resiko
terjadinya cedera pada janin berhubungan dengan malnutrisi ibu, pemajanan pada
teratogen/agen infeksisus, adanya kelaian genetik
6. Resiko
terjadi konstipasi berhubungan dengan relaksasi otot halus, peningkatan
absorbsi air, hemoroid dan mengkonsumsi suplemen zat Fe.
7.
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi tentang perubahan biofisik,
psikososial, budaya dan keyakinan spiritual.
8. Resiko
terjadi infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius, hygiene
buruk dan keterbatasan pengetahuan.
C.
INTERVENSI KEPERAWATAN
o
Keletihan berhubungan dengan peningkatan
metabolisme karbohidrat, perubahan kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan
energi untuk melakukan aktifitas
Tujuan : dalam
waktu 2 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan pasien tidak mengalami
keletihan/keletihan berkurang
KH :
1. Mengidentifikasi
dasar yang mengakibatkan kelekahan dan area kontrol individu
2. Memodifikasi gaya
hidup untuk memenuhi perubahan kebutuhan/tingkat energi
3. Melaporkan adanya
peningkatan energi
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
Anjurkan tidur siang 1 – 2 jam dan tidur malam 8
jam.
|
Untuk memenuhi kebutuhaan metabolik yang berkenan
dengan pertumbuhan jaringan ibu/janin.
|
Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan
komitmen terhadap pekerjaan, keluarga, komunitas dan diri sendiri.
|
Membantu menyusun prioritas yang realistic dan
waktu untuk menguji komitmen. Klien perlu membuat penilaian seperti perubahan
shift kerja untuk mengatasi mual pagi hari atau istirahat yang banyak dsb.
|
Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zat Fe dalam
tubuh, anjurkan mengkonsumsi zat Fe sesuai indikasi.
|
Kadar Hb rendah, mengakibatkan kelelahan lebih
besar karena penurunan jumlah pembawa oksigen.
|
o
Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu makan, mual/muntah, keuangan yang
tidak mencukupi, tidak mengenal peningkatan metabolik/nutrisi.
Tujuan : Dalam
waktu 3 x 24 jam setelah dilakukan tindakan keperawatan, kebutuhan nutrisi
klien terpenuhi.
KH :
1. Menjelaskan
komponen diit seimbang prenatal.
2. Memberi makanan
yang mengandung vitamin, mineral dan besi
3. Mengikuti diet yang
dianjurkan
4. Mengkonsumsi vitamin/suplemen
zat besi, Menunjukan penambahan berat badan yang sesuai(minimal 1,5 kg pada
akhir trimester pertama)
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu
atau sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam.
|
Kesejateraan janin-ibu tergantung pada nutrisi ibu
selama kehamilan
|
Dapatkan riwayat kesehatan; catat usia (kurang
dari 17 tahun, lebih dari 35 tahun).
|
Remaja cenderung malnutrisi/anemia, dan lansia
cenderung obesitas/diabetes gestasional.
|
Perhatikan adanya pika/ngidam. Kaji pilihan bahan
bukan makanan dan tingkat motivasi untuk memakannya
|
Memakan bahan bukan makanan pada kehamilan karena
kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar dan atau respon
tubuh terhadap kebutuhan tubuh
|
Timbang BB klien; pastikan BB pregravid.
Informasikan tentang penambahan prenatal yang optimum
|
Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal atau
dibawah BB normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan
intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR
|
o
Risiko kekurangan volume cairan
berhubungan dengan mual/muntah secara berlebihan.
Tujuan : dalam
waktu 1 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan, pasien tidak mengalami
mual muntah
KH :
1. Mengidentifikasi
dan melakukan tindakan untuk menurunkan frekwensi mual/muntah
2. Mengkonsumsi cairan
dengan jumlah yang sesuai setip hari
3. Mengidentifikasi
tanda dan gejalah dehidrasi
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
Tentukan frekwensi/beratnya mual/muntah
|
Memberikan data yang berkenaan dengan semua
kondisi fisik, peningkatan HCG, perubahan metabolisme karbohidrat dan
penurunan motilitas gastric memperberat mual/muntah
|
Anjurkan klien mempertahan kan input/output, tes
urine dan penurunan BB setiap hari.
|
Membantu menetukan hiperemesis grafidarum. Pada
awalnya muntah dapat mengakibatkan alkalosis, dehidrasi dan ketidak
seimbangan elektrolit. Muntah dapat menyebabkan asidosis dan memerlukan
intervensi lanjut.
|
Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat,
makan 6 x sehari dengan tinggi karbohidrat dan jumlahnya sedikit.
|
Membantu mengatasi mual/muntah dan menurunkan
keasaman lambung.
|
Kaji suhu dan perubahan kulit, membran mukosa,
tensi, BJ urine dan output/input.
|
Indikator dalam membantu mengevaluasi kebutuhan
hidrasi
|
o
Risiko ketidaknyamanan berhubungan
dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal, yang ditandai oleh pengungkapan
kegelisan dan perubahan tonus otot
Tujuan : dalam
waktu 1 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan pasien merasa lebih
nyaman
KH :
1. Menerima tanggung
jawab untuk menghilangkan ketidaknyamanan
2. Melaporkan
berhasil/tidak penatalaksanaan ketidaknyamanan
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
Anjurkan klien memperhatikan higyene individu
perorangan dan menghindari penggunaan bedak talk.
|
Meningkatkan higyene dengan mengabsorpasi secret
vagina yang berlebihan. Bedak talk dapat menyebabkab kanker servikal
|
Tinjau ulang perubahan fisiologis berkemih.
Anjurkan menghindari minuman mengandung kafein
|
Frekwensi berkemih dipengaruhi oleh perubahan
uterus. Meskipun itu normal tapi dapt menyebabkab iritasi, kafein memiliki
sifat diuretic yang memperberat ginjal
|
Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar terhadap
keluarga/pekerjaan
|
Mendorong klien menyusun prioritas termasuk waktu
untuk istirahat
|
Tambahan suplemen kalsium setiap hari bila asupan
produk susu dikurangi.
|
Membantu memperbaiki keseimbangan kalsium/fosfor
dan menurunkan kram.
|
DAFTAR
PUSTAKA
Anonymus. 2012. Trimester Pertama yang Penuh
Keajaiban. http://parentsindonesia.com/article.php?type=article&cat=pregnancy&id=263
diakses tanggal 21 September 2012 pukul 23 : 04
Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan : Masa
Kehamilan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Hadi, Ria A. 2009. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan.
Ungaran: Vivo Publisher
Helda. 2012. Askep Perubahan Selama Hamil. http://heldaupik.blogspot.com/2012/02/askep-perubahan-selama-kehamilan.html
diakses tanggal 21 September 2012 pukul 20 : 00